"BAD DIARY ?" | CERPEN - 1500 Kata | Tugas Kuliah | 2016


BAD DIARY ?
Nama Pengarang                      : Kasyful Anwar
Tanggal Ditulis                         : Jum’at, 25 November 2016
Sinar matahari yang terbias dari arah timur yang sangat terang membagunkan seseorang yang sedang terbaring melintang di tempat tidurnya. Dengan mata yang masih tertutup sabil menggosok-gosok kepalanya ia menuju sisi pojok dari kamarnya, dia mulai membuka mata dan melihat dirinya sendiri di cermin sambil berkata: ”ini hari senin yaa...?” Turun dari loteng dengan mengendong tas sambil melihat arloginya dan menuju meja makan. “Sudah bangun Ka.. ” sambil makan kata seorang perempuan yang duduk di meja makan, “Mika kamu sudah mandi belum?” kata perempuan itu. “Udah lah Kak, kenapa Kakak tidak membangunkanku tadik.” kata Mika, (yang ternyata perempuan dimeja makan itu adalah kakaknya). “kakak udah selesai makan ni, kakak berangkat dulu ya... kamu pakai sepeda ya.. kakak mau makai motor,  mau ke perpustakaan kota dulu” Kata kakak. “Oke.. berangkat sana..” Kata Mika sambil menyuap nasi.
Latar pun berubah dan terlihat pancaran sinar dari proyektor pun mulai meredap, diiringi kata selamat siang dari dosen yang mulai bersiap-siap untuk keluar dari kelas. Dengan tangan yang masih sibuk memegang pulpen mika melanjutkan catatannya. Dari belakang terdengar panggilan dari Dimas, yaitu teman satu kelas di jurusan teknik informatika yang mengajak untuk nyatai. Mika pun lansung berkata: “okeee... dimana.. kapan.. sekarang?” dengan nada santai dan ekspresi tidak tertarik. “Tempat biasa...” kata Dimas. Mereka pun pergi keluar kampus dan tibalah di sebuah warung kopi didekat kampus yang waktu itu terlihat sedang dipenuhi  oleh para pengunjung. “Kita duduk disini aja ya Ka..“ kata Dimas. Mereka pun duduk sambil memesan minuman, lalu membuka laptop mereka masing-masing.
Tiba-Tiba terdengar suara ambulan dengan kemacetan dari segala arah disertai ekspresi penasaran  dan pertanyaan dari para pegguna jalan “siapa itu...? siapa itu...? masih hidup tidak? orang itu...? terlihat beberapa ceceran darah di pertigaan jalan. Dan terlihat oleh para pengguna jalan korban dari kecelakaan dimasukan di dalam ambulan dengan cepat, ambulan pun pergi menuju rumah sakit sedangkan polisi kembali sibuk megatur lalu lintas yang macet karena terjadi kecelakaan.
Mika dan Dimas yang lagi asik dengan laptop mereka masing-masing. Dimas sedang membaca sebuah berita dengan ekspresi penasaran karena berita itu baru saja di posting di internet, lalu berkata pada Mika “Ka kamu ada liat berita terkini ngak.. kelakaannya di pertigaan menuju rumah mu lo.. coba kamu liat ni, linknya udah kukirim di facebookmu tu” ucap Dimas. Mika pun mengklik link yang di kirim oleh Dimas di facebooknya. Terbukalah salah satu website berita terpopuler di kotanya yang mengabarkan terjadi sebuah kecelakaan di persimpangan tiga. Mika membaca berita itu bahwa cerita itu terjadi di simpang tiga yang biasa dia lewati sewaktu ulang, bahwa terjadi tabrak lari oleh pengendara motor terjadi 30 menit yang lalu dengan korban dalam keadaan sekarat. Sepontan Mika lansung melihat gambar berita itu dan melihatnya dengan teliti. Ternyata memang benar terdapat sepeda motor milik keluarganya tersandar di pinggiran jalan dengan keadaan hancur. Tiba-tiba ponsel Mika pun berbunyi, dengan wajah tanpa ekspresi, lalu ia menggankat ponselnya dengan perlahan kearah telinga mendengarkan telpon tersebut. Melihat Mika mengangkat telpon tanpa ekspresi Dimas pun bertanya pada Mika “telpon dari siapa tu Ka” Mika masih diam dan tidak menberikan jawaban, tapi malah balik menanya “sepeda motormu ada dimana?” tanya Mika ke Dimas. “Ada diparkiran samping kampus.” Kata Dimas. Mika pun dengan cepat mengambil kunci sepeda motor dimas sambil berkata “aku pinjam sepeda motormu lalu berlari keluar.”
Tiba Mika di rumah sakit, bertanya pada suster dan lansung menuju ruangan kakaknya. setibanya di sana terlihat kakaknya dalam keadaan tidak sadar serta sedang mengenakan infus. Mika berdiri terdiam sambil teringat obrolan tadi pagi di meja makan. Dan Mika meneteskan air mata dan perlahan keluar ruangan. Ponsel mika pun tiba-tiba berbunyi yang ternyata itu adalah panggilan dari Dimas. Mika mengangkatnya tanpa mengucapkan apapun. Dimas pun menanyakan “kamu dimana Ka? Apa yang sebenarnya terjadi? Ka.. Ka.. Hallo..!!” Mika pun akhinya berbicara “Kakakku kecelaaan...” “serius Ka.. tunggu aku di sana Ka” kata Dimas. Dan Mika pun mengakhiri panggilan. Mika duduk dikursi tunggu dan masih saja teringat obrolan dengan kakaknya tadi di meja makan.
Dan setengah jam kemudian Dimas pun tiba di rumah sakit lalu menghampiri Mika yang sedang duduk tertunduk dengan kedua tanganya tersangga di paha. “aku sama sekali tidak menduga bahwa korban kecelakaan itu adalah kakakmu” ungkap Dimas. Mika pun berdiri dan pergi sambil berkata “ada yang harus aku lakukan.” “ada yang harus aku lakukan?” ulang oleh Dimas. “Hey.. hey.. tunggu, aku ikut !!” seru Dimas. Mereka pun berada di sisi lain rumah sakit. “Kita mau ngapain” tanya Dimas. Mika pun membuka laptopnya dan berkata “kecelakaan ini adalah tabrak lari, aku tidak akan membiarkannya terus lari,” “ada berapa CCTV yang terpasang di sanakan?” tanya Mika pada Dimas. “Ayah kamu polisikan? Kamu tau tidak ada berapa CCTV yang aktif disana” tanya Mika lagi. “ia, coba aku tanya ayahku dulu” ungkap Dimas. Dimaspun melakukan pangilan dan tampak sedang berbicara pelan terlihat dari kejauhan. “Oke Ka, di sana ada 2 CCTV aktif yang terpasang” ungkap Dimas.
Mika dan Dimaspun tiba di lokasi pantauan CCTV untuk meminta rekaman pada waktu itu, dan merekapun menuju rumah Dimas untuk melihat rekaman tersebut. Terlihat mereka berdua melihat layar laptop dengan sangat serius. “Dimas, lihat itu...!!” kata Mika, “yang mana?” ungkap Dimas. “lihat lampu sen mobil yang menabrak kakakku. “Lampu sennya kearah kanan, yaitu kearah rumahku” kata Mika, “tapi kenapa ia dengan cepat maju kedepan tanpa berbelok kekanan dan menabrak kakakmu?” tanya Dimas. “Orang ini pasti sudah tau arah rumahku dan mengira kakakku akan menuju kerumah, tapi kakakku tidak lansung pulang kerumah, tetapi cuma lewat dari simpang itu saja. Pengendara ini pasti sudah merencanakan tabrakan ini ketika kakakku berbelok kekanan untuk pulang lalu ia ingin menabraknya, tetapi kakaku tidak berbelok tapi malah lurus. Jadi dia juga ikut lurus.” Jelaskan Mika. Mika pun mengeluarkan buku kecil dan mencatat plat nomor kendaraan dari pengendara tersebut .
Mika dan Dimas kembali menuju rumah sakit untuk melihat kondisi kakaknya Mika sekarang. Mereka memarkir sepeda motor mereka di parkiran ujung rumah sakit karena parkiran depan sudah penuh. Mereka pun berjalan ke arah pintu masuk rumah sakit. Ketika mereka melewati parkiran sekilas terlihar ciri-ciri mobil yang menabrak kakaknya Mika, Mika berhenti, semenara Dimas masih tetap berjalan. “Dimas...” panggil Mika. Dimas pun menoleh dan melihat Mika berlari tergesa-gesa kearah lain. Dimaspun berlari juga mengikutinya. “Ini kan mobil yang menabrak kakakmu” ungkap Dimas, sambil melihat Mika memeriksa plat nomor kendaraan tersebut. “Aku akan panggil polisi” kata Dimas. Beberapa saat terdengar bunyi sirine mobil polisi. “Ayah..” panggil dimas, yang ternyata salah seorang polisi itu adalah ayahnya Dimas. Mika pun menghampiri Dimas dan ayahnya dan mulai menceritakan apa yang mereka lakukan dan temukan.
Terlihat suasana tenang diparkiran tempat mobil penabrak itu berada. Ternyata Mika, Dimas, dan polisi sedang bersembunyi dan bersiap menyergap penabrak itu. Terlihat seseorang laki-laki dengan wajah sedih dan kepala menunduk kebawah menuju menghampiri mobil tersebut. Ketika ia mengeluarkan kunci mobil dan menekan tombol pembuka kunci “knitt.. knitt”. Polisi pun lansung mengepung penabrak tersebut. Penabrak tersebut lansung berlutut sambil menangis ditanah. Mika pun keluar dan berlari menuju penabrak itu sambil berkata ”kenapa kau menabrak kakakku” dengan emosi dan suara yang keras. Tetapi segera dihentikan oleh Dimas dan Ayahnya. “Maafkan aku, kamu pasti keluarga dari orang yang aku tabrak kemaren, aku tidak sengaja untuk melakukannya” sambil terus menangis. Mikapun hendak memukul orang itu, tetapi masih dihadang oleh ayah dimas. “hari itu saat lampu merah aku mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit dan mendengar istriku terkena serangan jantung dirumah sakit, akupun terburu-buru menuju rumah sakit dan tidak sengaja menabrak kakakmu” jelassan penabrak itu. Polisi, Dimas dan Mikapun terdiam. “aku akan mempertanggung jawabkan kesalahanku itu, Sekali lagi aku mohon maaf” ungkap penabrak dengan sedih. Semua terdiam, dan hanya terdengan rintihan sedih dari Mika yang lagi-lagi teringat kata-kata terakhir pada kakaknya saat dimeja makan. Dengan sambil terseduh-seduh lalu Mika memandang penabrak itu dengan air mata yang terus mengalir dan mengatakan sesuatu. Lalu penabrak itu menuntuk ke tanah.
Terlihat orang-orang menggunakan pakai hitam berdiri menyaksikan pemakan sore itu. Terlihat Mika berdiri dengan wajah tanpa ekspresi dengan tangan Dimas di pundaknya. Disisi lain dari kuburan terlihat penabrak menangis dengan keras, yang tenyata istri dari penabrak itu meninggal karena serangan jantung. Acara Pemakaman selesai, polisi memegang bahu penabrak itu yang sedang menangis dan membawanya pergi dari pemakaman dengan orgol ditangannya.
Keesokan harinya Mika tiba-tiba terbangun di ruangan kakaknya dan melihat kakaknya tersenyum dengan infus di hidungnya. Lalu kakaknya berkata “Sudah bangun Ka. ”Sontak Mika teringat bahwa kata itu adalah kata yang sama saat dimeja makan. Mika menangis sambil memeluk kakaknya. kakaknya pun tersunyum kembali dan berkata “kakak baik-baik saja kok Ka...” terlihat dari luar pintu mika sedang memeluk kakaknya, lalu lansung terlihat sebuah tangan yang menulis kata “THE END” dalam sebuah diary, lalu tangan itu menutup diary tersebut, dan terlihat wajah Dimas yang tersenyum duduk dikursi yang baru selesai menulis diary.          


- THE END –

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

sejarah peradaban china kuno

haru hara ramadhan tahun iniAssalamualaikum wr.wb. Ust farid mohon penjelasannya utk hal dibawah ini dan apakah hadist yg diriwayatka oleh Nu'aim bin Hammad ini shohih ? Jazakallah khair Cuba lihat kalendar untuk tahun 2012... 1 Ramadhan pada tahun 2012 jatuh pada 20 Julai iaitu hari Jumaat, jadi 3 Ogos 2012 bersamaan 15 Ramadan juga pada hari Jumaat. Sama dengan satu hadis Nabi SAW tentang huru hara besar yang akan terjadi pada tengah malam pertengahan Ramadhan iaitu hari Jumaat 15 Ramadhan di bumi ini. Huru hara yang akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur... Satu suara yang amat dahsyat akan kita dengar dari langit, bukan kiamat tetapi huru hara tersebut akan melenyapkan umat manusia di atas muka bumi ini sebanyak 2/3, yang tinggal hanya 1/3 shj. ( Menurut kajian NASA, pada 21-12-2012 satu planet yg yang dikenali planet X akan melintasi bumi ) Adakah kita semua ni tergolong dalam 1/3 itu? Adakah peristiwa itu akn berlaku pada 2012?? Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui.. Yang penting kita perbanyakkan ibadat dan berdoa agar kita termasuk dlm golongan yg dilindungi Allah, jika mati biarlah kita mati dlm Islam dan beriman.. Apa pun, peristiwa itu pasti akan berlaku mengikut hadis Nabi SAW di bawah.. Dari Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanadnya bahawa Rasulullah SAW bersabda: Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan itul...". Kami bertanya: "Suara apakah, ya Rasulullah? " Beliau menjawab: "Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jumaat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jumaat di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan solat Subuh pada hari Jumaat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: " Mahasuci Al-Quddus, Mahasuci Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus ", kerana barangsiapa melakukan hal itu akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu akan binasa". (Al Hadis). (Dari @ Nizar dan lainnya) Jawaban: Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi wa Man waalah, wa ba’d: Ada beberapa penanya yang menanyakan hal serupa kepada kami, dan katanya hadits ini sedang ramai beredar dibicarakan FB dan beberapa forum di internet. Langsung saja ......., berikut ini adalah teks Arab hadits yang ditanyakan: عن ابن مسعود قال قال رسول الله : - صلى الله عليه وسلم - إذا كانت صيحة فى رمضان فإنه يكون معمعة فى شوال وتمييز القبائل فى ذى القعدة وتسفك الدماء فى ذى الحجة والمحرم وما المحرم يقولها ثلاث مرات هيهات هيهات يقتل الناس فيه هرجا هرجا قلنا وما الصيحة يا رسول الله قال هدة فى النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هدة توقظ النائم وتقعد القائم وتخرج العواتق من خدورهن فى ليلة جمعة فى سنة كثيرة الزلازل والبرد فإذا وافق شهر رمضان فى تلك السنة ليلة الجمعة فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة فى النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم وأغلقوا أبوابكم وسدوا كواكم ودثروا أنفسكم وسدوا آذانكم فإذا أحسستم بالصيحة فخروا لله سجدا وقولوا سبحان القدوس سبحان القدوس ربنا القدوس فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك Hadits ini terdapat dalam kitab Al Fitan, karya Nu’aim bin Hammad, Juz. 1, Hal. 228, No. 638. Juga kitab Kanzul ‘Ummal, karya Imam Alauddin Al Muttaqi Al Hindi No. 39627. Sanad hadits tersebut sebagai berikut, berkata Nu’aim bin Hammad: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنِ الْحَارِثِ الْهَمْدَانِيِّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ Berkata kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah, dia berkata: berkata kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al Bunani, dari ayahnya, dari Al Haarits Al Hamdani, dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ... (lalu disebut hadits di atas) Hadits ini memiliki banyak cacat, yakni pada semua perawinya –kecuali Ibnu Mas’ud Radhiallalhu ‘Anhu: 1. Nu’aim bin Hammad Beliau termasuk seorang imam, beliaulah yang menyusun kitab Al Fitan sendiri, tetapi para imam hadits telah mengkritiknya dengan tajam. Tentang Beliau dan kitab Al Fitan, Imam Adz Dzahabi berkata: لا يجوز لاحد أن يحتج به، وقد صنف كتاب " الفتن " فأتى فيه بعجائب ومناكير. “Tidak boleh bagi seorang pun berhujjah dengannya, dan Dia telah menyusun kitab Al Fitan, yang di dalamnya terdapat banyak keanehan dan kemungkaran.” (As Siyar A’lamin Nubala, 10/609) Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia orang yang lemah (dhaif).” Imam Al Azdi mengatakan: “Dia termasuk orang yang memalsukan hadits demi membela sunah.” Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab mengatakan dalam Tarikh-nya: “Dia memalsukan sebah buku untuk membantah kaum Jahmiyah.” Oleh karenanya Imam Adz Dzahabi mengatakan tentangnya: “Salah satu imam dunia, yang memiliki kelemahan dalam haditsnya.” (Lihat semua dalam Mizanul I’tidal, 4/267-269) Ada yang menilainya jujur dan terpercaya, seperti Imam Yahya bin Ma’in, Imam Ahmad, dan Imam Al ‘Ijli, dan Imam Al Bukhari pernah mengambil hadits darinya. (Ibid) Namun dalam kitab yang lain Imam Ibnu Ma’in pernah mengkritiknya. Dalam As Siyar disebut oleh Imam Adz Dzahabi, menurut Imam Al ‘Abbas bin Mush’ab bahwa Nu’aim bin Hammad telah memalsukan satu buku untuk membantah Imam Abu Hanifah dan Muhammad bin Al Hasan, serta memalsukan 13 buku untuk membantah kelompok Jahmiyah. Shalih Al Jazarah dan Az Zuhri mengatakan, Nu’aim bin Hammad adalah seorang yang memiliki banyak hadits-hadits munkar yang tidak bisa diikuti. Imam Yahya bin Ma’in ditanya tentang haditsnya Nu’aim bin Hammad, beliau menjawab: “haditsnya bukan apa-apa (maksudnya jangan dianggap, pen).” Ibnu Hammad Ad Daulabi mengatakan: “Nu’aim bin Hammad dhaif.” Ahmad bin Syu’aib, Ibnu Hammad, dan lainnya mengatakan: “Dia memalsukan hadits demi membela sunah, dan memalsukan hikayat para ulama tentang fitnahnya Abu Hanifah, semua adalah dusta.” Imam An Nasa’i mengatakan: “Dia telah memasuki batas sebagai orang yang tidak boleh dijadikan hujjah.” Imam Ibnu Hibban berkata tentang dia: “Suka salah dan bimbang.” Ibnu Yunus mengatakan: “Dia meriwayatkan hadits-hadits munkar dari orang-orang yang bisa dpercaya.” (Lihat semua dalam Siyar A’lamin Nubala, 10/595 – 611) 2. Abu Umar Inilah cacat kedua. Abu Umar, dia adalah Hammad bin Waqid Al ‘Isya Ash Shafar. Beliau adalah guru dari Nu’aim bin Hammad. Abu Umar Hammad bin Waqid ini telah didhaifkan para ulama. Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “dhaif.” Imam Al Bukhari berkata: “munkarul hadits – haditsnya munkar.” Imam Abu Zur’ah dan lainnya: “Layyin –lemah.” Imam Al Fallas mengatakan: “Banyak salah dan wahm (bimbang/ragu).” (Lihat Al Mizan, 1/600) 3. Ibnu Lahi’ah Beliau adalah rawi yang terkenal kelemahannya, yakni buruk pada sisi hapalannya, khususnya setelah buku-bukunya terbakar. Ishaq bin Isa mengatakan kitab-kitabnya terbakar pada tahun 169H. Diceritakan bahwa Imam Yahya bin Said Al Qaththan sama sekali tidak mau menganggap hadits Ibnu Luhai’ah. Imam Abdurrahman bin Mahdi mengatakan: “Saya tidak membawakan haditsnya sedikit atau banyak.” Imam Muslim mencertakan bahwa Waki’, Yahya, dan Ibnu Mahdi meninggalkan hadits Ibnu Lahi’ah. Imam An Nasa’i mengatakan: “Laisa bitsiqah – bukan orang terpercaya.” Abdurrahman bin Kharrasy mengatakan: “Jangan ditulis haditsnya.” Abu Zur’ah dan Yahya bin Ma’in mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujjah.” Abu Ishaq Al Jauzajaani mengatakan: “Haditsnya tidak memiliki cayaha, tidak bisa dijadikan hujah, dan jangan diikuti.” (Lengkapnya lihat As Siyar, 8/11-31) 4. Abdul Wahhab bin Husain Imam Al Hakim berkata tentang beliau: “Majhuul – tidak dikenal.” (Al Mustadrak No. 8590), Al Hafizh Ibnu Hajar juga berkata tentang beliau: “Majhuul .” (Lisanul Mizan, 4/87) 5. Muhammad bin Tsaabit Al Bunani Imam Yahya bin Ma’in mengatakan: “Laisa biqawwi – tidak kuat.” Imam Abu Hatim mengatakan: “Tidak bisa dijadikan hujah dan haditsnya munkar.” Abu Zur’ah berkata: “Layyin – lemah.” (Imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Al Jarh wat Ta’dil, 7/217) Imam An Nasa’i mengatakan: “Dhaif. Imam Ibnu ‘Adi mengatakan: “haditsnya tidak bisa diikuti.” Imam Al Bukhari mengatakan: “Padanya ada yang pertimbangkan.” (Mizanul I’tidal, 3/495) 6. Al Haarits Al Hamdani Dia adalah Al A’war (buta sebelah matanya). Kun-yahnya adalah Abu Zuhair. Dia juga lemah, bahkan sebagian menuduhnya sebagai pendusta. Asy Sya’bi berkata: “Bercerita kepadaku Al Haarits Al A’war, dan dia adalah Kadzdzaab – pendusta.” Ibrahim berkata: “Dia tertuduh (sebagai pendusta).” Ibnu Al Madini berkata: “Kadzdzaab.” Yahya bin Ma’in mengatakan: “Dhaif.” An Nasa’i berkata: “Laisa bilqawwi – bukan orang kuat.” Ad Daruquthni mengatakan: “Dhaif.” Yahya Al Qaththan mengatakan: “Umumnya apa yang diriwayatkannya tidak terjaga.” Ibnu Hibban berkata: “Beliau orang yang ekstrim tasyayyu’ (condong ke syi’ah), dan haditsnya lemah.” (Mizanul I’tidal, 1/435-437) Maka, betapa mengenaskan riwayat ini! Seandainya satu perawi saja yang bermasalah sudah cukup menjatuhkan hadits ini, namun hadits ini ada enam perawi yang bermasalah, bahkan beberapa di antara mereka ada yang disebut sebagai pemalsu hadits dan pendusta. Oleh karenanya para ulama seperti Imam Adz Dzahabi dalam At Talkhish, Imam Ibnul Qayyim dalam Al Manar Al Munif, Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaifah menyebutkan bahwa ini adalah hadits palsu (maudhu’), dan hen