sejarah peradaban china kuno



 Masa peradaban
 china kuno
disusun oleh : kasyful anwar

















Kata pengantar


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
(ngutip)





Daftar Isi

A.         Letakgeografis
-           Tahun berdiri munculnya peradaban india kuno
-           Suku bangsa
B.         Sistemmata pencaharian
C.         System pemerintahan
D.         Sistemkepercayaan
E.         System budaya
-           Peninggalan budaya
-           Ilmu pengetehuan
-           Tokoh filsafat
1.      Letak Geografis
Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.
a.       Tahun berdirinya peradaban china kuno
Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagainegara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM).[1]Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang berasal dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM.[2] Budaya, sastra, danfilsafat Cina berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang paling lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang.
Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakanPeriode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Cina. Pergantiandinasti dalam sejarah Cina telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Cina memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas.
Pandangan konvensional terhadap sejarah Cina adalah bahwa Cina merupakan suatu negara yang mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang dikuasai oleh orang-orang asing, yang sebagian besar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk budaya Cinamodern.
b.      Suku bangsa yang mengembangkannya
Suku Tibet pertama diketahui menetap di sepanjang bagian tengah dari Sungai Yarlung hingga Sungai Zangbo di Tibet. Bukti dari budaya zaman tua ditemukan di Nyalam, Nagqu, Nyingchi dan Qamdo. Menurut dokumen sejarah kuno, Suku paling awal terbentuk dinamakan "Bos" di daerah Shannan. Pada abad ke-6, para kepala suku Yarlung di daerah ini menjadi pemimpin suku setempat dan menyatakan dirinya sebagai "Zambo" (raja). Pada awal abad ke-7, Raja Songzan Gambo mulai menguasai seluruh Tibet dan mendirikan ibukota "Losha" (sekarang Lhasa).  Beliau mendirikan administratif daerah,  menciptakan skrip Tibet, membuat undang-undang dan mulai mengenal dan merumuskan ukuran dan berat. Membangun kerajaan Bo, atau disebut Tubo dalam dokumen china kuno.
Setelah rezim Tubo didirikan, Suku Tibet mulai meningkatkan hubungan politik, ekonomi dan pertukaran budaya dengan Suku Han dan etnis minoritas lainnya di Cina. Pada thn 641, Raja Gambo menikah dengan Putri Wen Cheng dari Dinasti Tang (618-907). Pada thn 710, Raja Chide Zuzain menikah dengan  Putri Jin Cheng juga dari Dinasti Tang. Kedua putri membawa budaya mereka dan cara meningkatkan produksi dalam bercocok tanam ke Tibet. Sejak saat itu, kedua utusan Negara sering saling mengunjungi antara wilayah Tang dan Tibet. Raja Tibet mengirim siswa ke Chang'an, ibukota Dinasti Tang, dan mengundang para sarjana dan pengrajin Tang ke Tibet. Pertukaran ini membantu meningkatkan hubungan antara Tibet dan kelompok etnis lainnya di Cina dan mendorong perkembangan sosial di Tibet.
2.      sistem mata pencaharian
Kekayaan alam Cina yang begitu melimpah menyebabkan kemajuan kebudayaan yang cepat dan beragam. Mengalirnya Sungai Hwang Ho dan Sungai Yang Tse merupakan sumber kehidupan bangsa Cina dengan cara bercocok tanam dan beternak. Tantangan cara hidup bertani mendorong bangsa Cina membuat perkakas pertanian dari bahan logam, apalagi ditunjang dengan wilayah Cina Selatan yang kaya akan barang tambang, seperti besi timah, emas dan tembaga. Selain menjadi perkakas pertanian, logam pun diolah menjadi perabot rumah tangga seperti periuk, tombak, pisau dan lain-lain. Cepatnya kemajuan bangsa Cina di bidang teknologi pertanian mendorong terbentuknya kerajaan, dinasti yang pertama adalah dinasti Hsia.

3.       Sistem Pemerintahan

a. Dinasti Shang (1523-1027 SM)

Dinasti Shang merupakan dinasti tertua di negeri Cina, namun tidak adanya bukti tertulis maka pada zaman itu bisa dikategorikan sebagai masa prasejarah. Setelah dinasti Hsia runtuh, muncul Dinasti Shang dengan ibukota Anyang (sebelah Utara Lembah Sungai Hwang Ho). Posisi wilayah kerajaan ini sangat aman, terutama ditunjang oleh kondisi geografi yang tidak mendukung adanya serbuan dari luar, sebelah Barat sampai Barat Daya dikelilingi oleh pegunungan, sebelah Utara adalah padang Gurun Gobi dan sebelah Timur dan Selatan adalah Laut Pasifik.

Pada zaman Dinasti Shang muncul kepercayaan menyembah banyak dewa, sebagai dewa tertinggi adalah dewa langit Shang Ti, tetapi bangsa Cina tidak meninggalkan kepercayaan kepada roh nenek moyang.

b. Dinasti Chou (1027 – 256 SM)

Dinasti Chou menggantikan Dinasti Shang setelah terjadi perebutan kekuasaan dengan alasan raja dari Dinasti Shang dianggap salah mengurus negara dan telah meninggalkan mandat dari Dewa Langit. Sebagai ibukota dipilih Kota Hao. Kondisi sosial dalam masyarakat semasa Dinasti Shang sudah terbentuk, secara tidak disadari telah terbentuk dua golongan, yaitu golongan bangsawan dan golongan rakyat biasa. Adanya kondisi ini melahirkan sistem feodalisme yang diterapkan pada masa Dinasti Chou. Sistem pemerintahan pada Dinasti Chou dikuasai secara terpusat di bawah kekuasaan Kaisar, dan daerah-daerah yang dikuasai raja dipimpin oleh raja bawahan (Raja Vazal) sebagai pembantu. Sistem seperti ini, Raja Vazal selalu menekan kepada rakyatnya untuk membayar upeti dan memperkuat daerahnya sendiri dengan membentuk pasukan militer yang menguasai daerah-daerah tetangga yang lemah dengan alasan memperkuat kekuatan pusat apabila dibutuhkan.

Adanya serangan bangsa barbar dari sebelah barat Cina ke ibukota Hao, menyebabkan dipindahkannya ibukota ke Loyang di sebelah Timur. Akibat serangan ini memperlemah kekuatan Dinasti Chou ditambah lagi dengan lemahnya kekuatan pusat yang beralih ke daerah maka tahun 770 SM terjadi pergantian kekuasaan oleh persekutuan raja-raja Vazal. Karena lemahnya kerajaan, pada tahun 480 SM Cina terbagi menjadi tiga penguasa, yaitu Chi di Shantung, Chu di bagian Utara Sungai Yang Tse dan Chin di Lembah Sungai Hwang Ho. Kondisi pemerintahan seperti ini melahirkan para tokoh filsafat, di antaranya Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse, dan lain-lain.

c.  Dinasti Chin (221 – 206 SM)

Di antara tiga penguasa, Chin adalah penguasa yang agresif dan mengalahkan kekuatan lainnya. Barulah tahun 221 SM, Pangeran Cheng sebagai penguasa Chin membeli wilayah untuk kekuasaanya dari Manchuria sampai Yang Tse. Keberhasilannya itu, Pangerang Cheng menamai dirinya Shih Huang Ti (Kaisar Pertama).

Kebijakan-kebijakan yang pernah dikeluarkan oleh Shih Huang Ti selama berkuasa, yaitu:
  1. Penghapusan sistem feodalisme dan raja vazal.
  2. Sistem birokrasi terpusat, dengan seorang gubernur untuk mengatur provinsi.
  3. Menyusun tulisan yang seragam.
  4. Memperluas wilayah Cina, bahkan hingga Korea.
  5. Memerintahkan pembangunan tembok Cina, untuk menahan serangan tentara Mongol dari Utara.
  6. Pengaturan takaran dalam perdagangan.
  7. Petani dan masyarakat golongan biasa dikenai wajib militer, pajak tinggi dan kerja paksa.
  8. Menghancurkan faham Kong Fu Tse dengan membunuh sarjana dan membakar buku-buku ajarannya.
Shih Huang Ti wafat tahun 210 SM, terjadi kekacauan di provinsi yang diakibatkan oleh keserakahan para gubernur dan bangsawan yang ingin mengambil kekuasaan di Cina, dan timbulnya pemberontakan rakyat terhadap sistem yang diterapkan oleh Shih Huang Ti. Salah seorang petani bernama Liu Pang berhasil mengatasi kekacauan dan menduduki tahta kerajaan dengan mendirikan Dinasti Han.

d. Dinasti Han (206 SM – 221 M)

Kedekatan Liu Pang kepada rakyat dan pendidikan, ajaran Kong Fu Tse dihidupkan kembali bahkan ajarannya dipakai sebagai seleksi calon pegawai negara dan kenaikan jabatan, sistem feodalisme dikekang, penghapusan pajak, dan pembangunan irigasi dan jalan yang baru.

Dinasti Han, tetap mempertahan tradisi dinasti-dinasti sebelumnya untuk memperluas wilayah Cina, bahkan pada saat kekuasaan kaisar Wu Ti menghasilkan sebuah imperium yang luas hingga ke Korea, Turkestan, sebagian India dan IndoCina. Berkat imperium ini, terjadi hubungan perdagangan antara Cina dan India sehingga terjadi percampuran kebudayaan dan dimulainya masuk ajaran agama Buddha. Jalur perdagangan Cina dengan Asia Tengah menggunakan Jalur Sutera, yaitu jalur perjalanan dari Cina ke Asia Tengah melalui India Utara. Adanya kerawanan keamanan selama perjalanan, jalur perdagangan diganti melalui laut melalui Indonesia. Sepeninggal Wu Ti, Cina mengalami kemunduran akibat kebijakan yang tidak menguntungkan orang kaya dengan cara penghapusan budak, pembagian pemilikan tanah dan penetapan harga. Kehancuran Dinasti Han terjadi pada tahun 221 SM.

e. Dinasti T’ang (618 – 906 M)

Pada zaman Dinasti T’ang bangsa Cina mengalami kejayaan kembali yang sebelumnya telah hancur dan terpecah-pecah menjadi negara kecil. Kemajuan Dinasti T’ang ditunjang kedekatannya kepada para petani dan kaum bangsawan dengan diberlakukannya Undang-undang tentang pembagian tanah dan perpajakan. Wilayah Cina diperluas hingga ke Persia dan Laut Kaspia sehingga terjalin hubungan perdagangan dengan Asia Tengah. Dari perdagangan inilah masuknya agama Kristen dan Islam ke daratan Cina.

4.        Sistem Kepercayaan
Bangsa Cina kuno mempunyai kepercayaan yang bersifat politheisme, yaitu percaya kepada banyak dewa. Mereka memuja dewa-dewa yang dianggap sebagai sumber kekuatan. Dewa-dewa utamanya, antara lain Dewa Feng-Fa (sebagai dewa angin), Dewa Lei-Shih (sebagai dewa taufan). Kedua dewa ini digambarkan dalam wujud ular naga besar. Dewa Ho-Po dianggap sebagai dewa tertinggi yang bertakhta di Sungai Hwang-Ho. Dewa ini digambarkan sebagai dewa berbentuk manusia berkendaraan dua ekor naga besar. Gadis-gadis cantik setiap tahunnya dipersembahkan untuk dikurbankan. Sebelum diterjunkan ke Sungai Hwang-Ho, gadis-gadis itu dirias terlebih dahulu.
Kebudayaan China ialah penempatan kepada salah satu tamadun tertua dan paling kompleks yang meliputi sejarah lebih 5,000 tahun. Negara China meliputi kawasan geografi besar yang penuh adat dan tradisi yang banyak berbeza antara pekan, bandar dan wilayah.



5.      Sistem budaya
Kebudayaan kuno China dimulai pada massa kaisar T'ang dinasti Syang yang berlangsung selama tahun 1766- 1122 SM. Pada zaman dinasti ini berkembang semacam feodalisme, selain kaisar yang berkuasa di pusat wilayah ada pula bangsawan- bangsawan yang memerintah di daerah- daerah pesisir .

Pada zaman dinasti Cou seorang raja atau kaisar disebut "Putra langit" yang di percaya sebagai dewa tertinggi alam semesta. Sistem pemerintahan masih sama dengan sistem pemerintahan sekarang, jika seorang raja bekerja dengan baik maka akan di dukung penuh oleh rakyat begitu pun sebaliknya.
-          peninggalan budaya
Di Lingjiatan, Kabupaten Hanshan di Provinsi Anhui, China, para arkeolog telah menemukan situs peninggalan suku primitif yang pernah dihuni 5.000 tahun yang lalu. Teknologi pengeboran yang hebat dan kepingan bor batu tertua di dunia juga ditemukan dil okasi tersebut. Profesor bidang arkeologi, Zhang Jingguo mengatakan banyak misteri yang belum terpecahkan pada reruntuhan tersebut.

Reruntuhan yang terletak di Desa Lingjiatan, kota praja Tongzha di Kabupaten Hanshan, Kota Chaohu - Provinsi Anhui, luasnya meliputi areal sekitar 1,5 juta meter persegi. Para arkeolog mengatakan kota berusia 5.000 tahun tersebut mungkin adalah kota yang maju dan makmur dengan berbagai bangunan, peternakan hewan dan barang kerajinan yang telah maju. Penemuan sebelumnya kota tertua serupa di China yang telah diakui oleh para arkeolog terletak di Desa Dantu, Kabupaten Wulian, Kota Rizhao di Provinsi Shandong, yang dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Awal penemuan reruntuhan yang paling penting dari zaman Neolitikum adalah musim gugur tahun 1985. Seorang penduduk desa bernama Wan Chuancang saat menggali liang kubur menemukan cincin giok, kapak dan pahat batu.

Dari tahun 1987 hingga 2000, dari empat penggalian pada situs tersebut. Ditemukan lebih dari 1.200 peninggalan berharga termasuk sebuah altar, 66 kuburan, batu giok olahan, peralatan batu dan barang tembikar dari jaman Neolitikum. Di antaranya adalah giok naga tertua dan sekop batu terbesar yang pernah ditemukan di China. Hal ini mendukung teori yang mengatakan Lembah Danau Chaohu adalah tempat lahirnya kebudayaan China yang amat penting.

-          ­Ilmu Pengetahuan
pada zaman Cina Kuno sudah berkembang maju. Masyarakat cina kuno sudah mengenal astronomi. Astronomi digunakan untuk menentukan kalender. Disamping itu, astronomi dapat juga digunakan sebagai ilmu nujum (astrologi) untuk meramal. Teknologi yang terkenal dari Cina adalah teknologi pembuatan berbagai macam barang keramik dan juga pembuatan kain sutera. Kedua hasil kerajinan itulah yang menjadi komoditi perdagangan utama cina yang dijual ke seluruh dunia. Masyarakat Cina Kuno juga sudah mengenal tulisan gambar. Tulisan ini kemudian berkembang menjadi banyak jenis tulisan di cina berkaitan dengan penggunaan bahasa yang juga berbeda-beda di berbagai wilayah yang berbeda. Sampai kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin digunakan satu jenis tulisan yang diberlakukan di seluruh Cina.

-          Tokoh filsafat

1.      Kong hu cu (Confusionisme)
 Kong Hu Cu merupakan seorang filosof besar Cina. Dialah orang pertama pengembang sistem yang memadukan alam fikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling besar filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi suatu pemerintahan tentang cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku teladan yang sekarang telah menyerap dalam kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama lebih dari dua ribu tahun. Dari pengaruh pemikiran inilah Confusianisme banyak menghasilkan para intelektual di Cina, dan pengaruh intelektualnya ini berpengaruh terhadap sebagian penduduk di dunia.
2.       LAO ZI (FILSUF CINA KUNO)
 adalah seorang filsuf dari Cina kuno, yang merupakan tokoh sentral dalam Taoisme (dieja "Daoisme"). Lao Zi secara harfiah berarti “Putra Tua”, “Sahabat Tua”, ataupun “Sang Guru Tua, sebutan ini merupakan suatu gelar kecintaan dan penghormatan. Lao Zi dianggap dewa dalam hampir semua Agama yang beraliran Taoisme.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"BAD DIARY ?" | CERPEN - 1500 Kata | Tugas Kuliah | 2016

sejarah peradaban mesir kuno